Pelatihan Kartu Prakerja Tuai Kritik, Ini Pengakuan Peserta


Merdeka.com - Pelaksanaan program kartu prakerja menuai berbagai respon dari banyak pihak. Banyak yang beranggapan bahwa, pelatihan yang ditawarkan dari program tersebut tidak efektif karena harus membayar. Terlebih ada platform digital lain yang menyediakan konten serupa secara cuma-cuma atau gratis.

Namun di tengah banjirnya kritik terhadap program pelatihan kartu prakerja, ada sejumlah peserta yang memandang program tersebut berjalan efektif. Selain harga yang ditawarkan murah, peserta juga diberikan banyak pilihan pelatihan yang ditawarkan oleh platfom digital.

Pemerintah sendiri telah menunjuk delapan platform digital yang bekerja sama sebagai mitra program kartu prakerja. Ke delapan platform tersebut adalah Tokopedia, Ruang Guru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id.

Seperti yang dirasakan Chelselia. Wanita asal Jakarta Barat ini, mengaku tidak merasa keberatan dengan berbagai program pelatihan yang ditawarkan oleh pemerintah. Baginya, pelatihan yang diberikan cukup efektif dan tidak ada kesulitan sama sekali.

"Tidak ada kesulitan, lancar-lancar saja semuanya. Dan menurut saya latihan yang di tawarkan sangat efektif kok," ujarnya kepada merdeka.com, Jumat (24/4).

Beragam pilihan tak membuatnya menjadi bingung. Dengan bebas, wanita berusia 21 tahun itu memilih pelatihan platform digital sesuai yang diinginkan. Sampai pada akhirnya iya jatuh hati dan memilih pelatihan master ceremony (MC) ditawarkan oleh salah satu platform digital.

"Saya ambil pelatihan cara menjadi MC andal di skill academy (ruang guru)," imbuhnya.

Dia pun menceritakan di dalam pelatihan MC, terdapat lima kelas yang harus diikuti peserta sebelum pada akhirnya mendapatkan sertifikat dari platform digital. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan tersebut sebesar Rp1 juta.

"Jadi saya ambil pelatihan itu ternyata ada 5 kelas, tapi yang sudah saya selesaikan cuma 3 kelas aja dan udah dapet sertifikat Alhamdulillah," jelas dia.

Selama pelatihan berlangsung tak ada kesulitan yang didapat. Semua materi yang disampaikan cukup jelas. Hanya saja, dia berharap ke depan pemerintah memperbaiki jaringan atau server kartu prakerja. Mengingat sejauh ini, masih belum optimal secara akses kecepatannya.

"Dari awal sampai saat ini saya tidak ada kesulitan apapun si mas Alhamdulillah, tapi yang saya harapin servernya jangan suka nge-hang. Dan prosesnya kalau bisa lebih di percepat buat yang udah selesai test," jelas dia.

Di samping itu dia juga berharap, sesudah program pelatihan dijalankan selesai, maka pemerintah segera memberikan insentif yang dijanjikan. Mengingat insentif tersebut diperlukan di tengah kondisi virus corona saat ini.

"Saya si maunya insentif cepat-cepat turun karena buat kebutuhan sehari-hari. Apa lagi kondisi kayak begini mas," tutup dia.

Hal senada juga di rasakan oleh Versa Dian. Wanita asal Malang ini mengaku, program pelatihan yang diberikan oleh pemerintah cukup mudah. Hanya saja, dia mengeluhkan akses jaringan yang masih cukup lama.

"Dan untuk mengambil pelatihannya cukup mudah sebenarnya, hanya saja banyak yang eror karena banyak yang akses," kata dia.

Versa sendiri telah mengambil program pelatihan di skill academy Ruang Guru. Dari total nilai manfaat sebesar Rp1 juta yang diterimannya, baru digunakan untuk satu kali pelatihan yakni sebesar Rp200.000.

Sumber : www.merdeka.com

0 Response to "Pelatihan Kartu Prakerja Tuai Kritik, Ini Pengakuan Peserta"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel